“Gomawo Saranghae”
*****
Dimana keceriaan yang dulu ku dapat dalam hidup ku, semua telah sirna semenjak Ayah sakit tidak menentu, sekolah ku terkendala,sedangkan biaya untuk Jhon juga cukup banyak mengingat dia sebentar lagi akan PKL(Praktek Kerja Lapangan) saya merasa ini semua tidak adil sekali, mengapa peristiwa tak terungkap seperti ini bisa bertahan lama dan menyiksa hidup saya serta keluarga saya.
Dimana keceriaan yang dulu ku dapat dalam hidup ku, semua telah sirna semenjak Ayah sakit tidak menentu, sekolah ku terkendala,sedangkan biaya untuk Jhon juga cukup banyak mengingat dia sebentar lagi akan PKL(Praktek Kerja Lapangan) saya merasa ini semua tidak adil sekali, mengapa peristiwa tak terungkap seperti ini bisa bertahan lama dan menyiksa hidup saya serta keluarga saya.
Saya
lelah dan penat menghadapi ini semua saya butuh udara bebas tanpa memfikirkan
masalah ini, Jhon semakin hari semakin menjadi-jadi maklum saja Dia telah
hampir diujung jalan kebebasan nya, itu tak masalah yang terlalu buruk bagi ku,
namun untuk Ibu itu adalah pukulan yang cukup keras untuk menghancurkan
punggung Ibu ku yang telah rapuh .
Masalah ku bukan hanya mengenai Kesayangan
ku namun juga mengenai persahabatan ku disekolah, aku lelah akan perasaan yang
kini sedang melanda ku. Kesayangan ku itu sebenarnya teman dekat ku akhir-akhir
ini . Pertemanan yang diawali dari kejadian sore hari yang tak terduga ketika
ku akan berangkat les sore.
Pagi datang menyambut dan segera mandi lalu serapan dan berangkat kesekolah, sesampai
di sekolah syukur semua berjalan dengan lancar-lancar saja. 13:15 bel sekolah
ku berbunyi segera ku hampiri teman baikku Else yang tengah menunggu ku di
tangga sekolah, aku tak menyangka aku masih inggat kejadian malam itu, aneh
saja perasaan ku ada orang bertingkah seperti dia, kesal dan sedikit emosi.
“kamu kenapa beb? Kok bibir nya mayum? “
“A tidak ada apa-apa , hanya saja.....”
“Hanya saja apa?”
“Hanya saja.....”
“Apa(kesal)”
“Aku lapar (tersenyum ) “
“Aneh”
Ketika ku hendak menaiki angkutan
umum ku melihat seorang yang tampaknya
tak asing lagi dimataku, namun siapa dia? Tanya hati ini, “Ayo cepat teriak Else dari ujung jalan “ ku kira dia mau
menaiki angkutan umum ternyata aku ngelantur dan berjalan diarah yang
berlawanan dengan dia.
Malu rasanya aku, aku mau menaiki angkut yang lain sungguh aneh mengapa
sosok yang kulihat tadi kini tak tampak
lagi disitu , mungkin tadi itu hanya khayalan ku semata, ku yakinkan kan diriku
dan merasa sedikit merasa takut apa ini rasa bersalah yang mengkuti ku sampai
kemari??? Bodoh namun pasti itu dia.
Komentar
Posting Komentar